Pendahuluan
Salah satu faktor penting pendukung lembaga pendidikan yang sangat berperan dalam suatu proses akreditasi adalah perpustakaan. Perpustakaan merupakan salah satu unit dalam suatu lembaga pendidikan yang memiliki peran untuk mendukung kegiatan pembelajaran, penelitian, publikasi dengan menyediakan berbagai macam informasi yang sesuai dengan kebutuhan pemustakanya. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi komunikasi, pemustaka saat ini telah berubah secara radikal. Mulai dari perilaku mereka dalam mencari informasi dengan memanfaatkan internet, cara mereka belajar sambil bermain games atau mendengarkan musik serta kesenangan mereka dalam berkolaborasi dan berbagi informasi melalui jejaring. Mereka ini disebut sebagai generasi digital atau digital natives.
Adanya perubahan-perubahan tersebut di atas menuntut perpustakaan untuk berbenah dan meredefinisikan perannya. Hal ini pula yang menjadikan tantangan perpustakaan dalam menyediakan layanan bagi para generasi digital. Oleh karena itu, Seminar Nasional dengan tema “Tantangan Perpustakaan Perguruan Tinggi Dalam Penyediaan Layanan Bagi Generasi Digital” yang dilaksanakan oleh Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) Bali merupakan kegiatan penting sebagai ajang komunikasi profesional guna membahas fenomena terkini dalam bidang perpustakaan dan informasi di Indonesia. Seminar Nasional yang dilaksanakan pada tanggal 20-21 Juni 2013 di Hotel Mercure Bali Harvestland Kuta ini diikuti oleh para pustakawan perguruan tinggi, pustakawan sekolah, staf pengajar perguruan tinggi, mahasiswa dan pemerhati pendidikan.
Tantangan dan Strategi Perpustakaan Dalam Penyediaan Layanan Bagi Generasi Digital
Perpustakaan dikatakan berhasil apabila perpustakaan mampu memenuhi kebutuhan pemustakanya. Pada era informasi dan teknologi saat ini, pemustaka potensial perpustakaan adalah mereka yang disebut sebagai generasi digital. Generasi digital merupakan istilah yang digunakan untuk menamakan generasi anak-anak yang lahir setelah tahun 1980an (ada yang mengatakan setelah tahun 1990an), yang saat ini hidup dalam dunia teknologi informasi dan selalu terhubung dengan berbagai kalangan secara online baik melalui teknologi kabel maupun teknologi nirkabel seperti ponsel pintar, tablet, PDA, dan laptop.
Generasi digital memiliki karakteristik antara lain sebagai berikut:
1. Ingin mendapatkan informasi dengan cepat via mesin pencari di internet seperti Google
2. Berharap teknologi dan konektivitas harus selalu ada dimana saja dan kapan saja
3. Menyukai kolaborasi dari satu orang ke orang lain secara berjejaring
4. Multitasking, dalam arti mereka dapat belajar sambil bermain games, browsing internet, ataupun mendengarkan musik
5. Menyukai sesuatu yang berbentuk gambar interaktif (grafis) dibanding dengan teks
6. Menyukai bekerja sebagai suatu games
7. Mengharapkan suatu penghargaan
8. Puas dengan sesuatu yang serba instan
9. Menyukai akses informasi secara acak
Melihat berbagai karakteristik generasi digital di atas, perpustakaan mau tidak mau harus berubah mulai dari layanan, program, dan desain penataan ruangan. Hal ini dimaksudkan agar kebutuhan para generasi digital dapat dipenuhi oleh perpustakaan. Jika tidak dilakukan maka lambat laun perpustakaan akan ditinggal oleh pemustakanya. Strategi yang dapat dilakukan oleh perpustakaan untuk menghadapi tantangan dari para generasi digital adalah:
1. Optimasi sistem automasi perpustakaan dan pengembangan perpustakaan digital
2. Mulai memperhatikan pengadaan sumber elektronik atau koleksi digital
3. Peningkatan pengetahuan, keterampilan hard skills dan soft skills pustakawan
4. Peningkatan fasilitas bagi generasi digital seperti, colokan listrik, wifi/hotspot, kecepatan data internet, perabotan yang informal dan santai, fasilitas audio video
5. Dalam mendesain penataan ruangan hendaknya memberikan ruang lebih bagi pemustaka agar dapat saling berinteraksi dan kolaborasi
Penutup
Tantangan perpustakaan di era teknologi informasi dan komunikasi sangatlah berat dikarenakan daya, usaha, dana untuk menyediakan layanan dan fasilitas yang dibutuhkan pemustaka sangat terbatas. Namun demikian, diharapkan strategi yang telah dibahas dapat memberikan solusi bagi tantangan yang dihadapi. Hal utama dalam pemberian layanan yang sesuai dengan kebutuhan para pemustaka, utamanya generasi digital, adalah kemauan dan motivasi tinggi dari para pustakawan untuk mengubah keadaan yang ada.
Posted from WordPress for BlackBerry.